Oleh : Mahmud Efendi, A.Md. (Penyuluh Perikanan Parakan)
Kebanyakan
orang pada saat ini berpendapat bahwa Budidaya lele memiliki keuntungan yang
sedikit di karenakan tingginya harga
pakan ikan berupa pelet yang di beli dari toko atau pabrik. Karena memang biaya
terbesar dalam Budidaya ikan lele adalah
pakan. Bayangkan dengan harga pakan pelet jenis F99 seharga 12 ribu per kilo
dan 1 karungnya 210 ribu, maka apabila kita memilki banyak kolam lele dan
ditebar ribuan benih lele untuk di besarkan, biaya produksinya akan sangat
mahal untuk pembelian pelletnya saja. Hal tersebut belum termasuk biaya
pembelian benih ikan lele, obat-obatan dan lain-lain. Oleh karena itu kita harus
bisa mensiasatinya untuk memperoleh
hasil maksimal dengan modal minimal walau hanya menggunakan bahan pakan yang biasa-biasa saja tetapi hasilnyakita
harapkan bisa luar biasa.
Berdasarkan pengamatan
dan praktek langsung dilapangan ternyata kita bisa memanfaatkan limbah organik
berupa kotoran sapi dan ampas tahu sebagai alternatif pakan untuk ikan lele. Sehingga
kita tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak untuk pembelian pakan pellet karena kotoran
sapi dan ampas tahu bisa dengan mudah kita temukan. Kalau dijual pun kedua
bahan tersebut relatif lebih murah dibandingkan dengan harga pellet. Kita hanya
perlu menyiapkan kotoran ternak sapi/kambing/kelinci dan obat penumbuh plankton
yang bisa berupa Probiotik ( EM4 perikanan) dan tetes tebu/gula/molases.
Menurut beberapa penelitian kotoran sapi lah yang paling cepat di uraikan dan
menghasilkan organisme berupa plankton
sebagai pakan utama lele.
Cara Pembuatan Pakan Alami dari Kotoran Sapi
Cara pembuatan pakan alami dari kotoran sapi adalah
sebagai berikut :
v
Kumpulkan kotoran sapi yang telah
di angin-anginkan selama kurang lebih 1 minggu
v
Dalam keadaan kering kotoran sapi
tersebut di masukkan ke dalam kolam
v
Campurkan larutan fermentor/Probiotik
EM4 dan tetes tebu/gula dengan perbandingan 1 liter fermentor 2 liter tetes
tebu/gula dan 10 liter air sampai merata.
v
Dalam waktu 7-10 hari akan tumbuh
plankton-plakton yang akan menjadi pakan utama lele.
v
Cara pemberian pakan untuk lele
cukup diambil beberapa ember dari kolam yang berisi plankton tadi kemudian di
masukkan kedalam kolam lele dan dalam waktu kurang lebih 3- 4 bulan lele bisa
di panen.
Budidaya lele
dengan pakan organik dari kotoran sapi banyak sekali manfaatnya, diantaranya
adalah :
Ø Kandang sapi menjadi lebih bersih.
Ø Hemat biaya perawatan.
Ø Air kolam tidak berbau busuk.
Ø Tidak perlu sering mengganti air kolam.
Ø Lele organik mempunyai rasa daging yang lebih gurih.
Ø Memberikan pendapatan tersendiri bagi peternak sapi disekitar.
Ø Lebih aman untuk kesehatan.
Ø Nilai gizinya lebih tinggi dan kolesterolnya lebih rendah.
Ø Air bekas budidaya lele organik sangat baik untuk memupuk tanaman baik
untuk pembibitan tanaman hortikultura (cabe, tomat dan lain-lain) ataupun untuk
pembibitan tanaman keras seperti bibit jabon, sonokeling dan lain-lain.
Ø Dan masih banyak lagi manfaat lele dengan pakan organik ini.
Dalam usaha
Budidaya lele kita juga bisa membuat ramuan pakan organik yang berbahan dasar
"Ampas Tahu" dengan tujuan agar lele dapat berkembang seperti di
habitat aslinya yaitu memakan makanan yang berasal dari bahan organik dan ikan
lele akan tumbuh dengan baik. Selain itu
hal tersebut juga untuk menekan atau mengurangi biaya pengeluaran serta
mengurangi menumpuknya limbah dari Ampas Tahu tersebut.
Salah Satu Cara Memfermentasi Ampas Tahu |
Cara Pembuatan Pakan dari Fermentasi Ampas Tahu
Berikut kami akan
jelaskan teknik pembuatan pakan lele dari "Ampas Tahu". Sebelumnya
persiapkan bahan-bahan sebagai berikut:
·
Ampas Tahu 5 Kg
·
Dedak Halus 5 Kg
·
Tepung Ikan 1 Kg
·
Tetes Tebu/Molases 1
liter
·
Probiotik(EM4-Perikanan)
: 200 ml
·
Ragi Tempe 2 sdm
Fermentasi Kotoran sapi dan bahan lainnya yang atasnya diberi lubang (warna putih) dan diberi selang keluar tempat pembuangan gas yang ujungnya diberi botol/gelas plastik |
Setelah seluruh bahan dicampur dan diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam drum/ember/kantong plastik yang diberi lobang udara dengan menggunakan selang untuk mengalirkan gas/udara yang ujungnya ditutup plastikatau bekas gelas air mineral tetapi jangan terlalu tertutup rapat(sebagian terbuka untuk keluar masuknya oksigen). Kemudian disimpan dan dibiarkan selama +/- 5 hari agar terjadi proses fermentasi secara alami.
Drum Tempat Fermentasi Tanpak Samping |
Setelah
di Fermentasi 5 hari Pakan Lele Organik sudah bisa dimanfaatkan dengan ketentuan sebagai berikut :
v Bisa diberikan langsung ke Lele dengan cara dikepalkan sehingga lele bisa
mengkonsumsi secara
langsung
v Disarankan
diberikan ke Lele yang umurnya diatas 1 bulan dari penebaran ukuran benih 5-7/7-9, sebelumnya bisa diberikan dari hasil
fermentasi dan pakan alami pupuk kandang
v Pemberiannya
jangan bersamaan dengan pemberian
pellet ikan
v Prosentase pemberian 5%
dari Biomas Ikan (1,5
– 2 kali jumlah pemberian pakan Pellet).
v Frekwensi pemberian pakan lele organik dari ampas tahu
ini bisa 2 – 3 kali sehari diberikan pada pagi/siang hari
Cara Pemberian Pakan Pakan Lele Organik |
Jadi dari penjelasan diatas bisa kita ambil
kesimpulan bahwa budidaya ikan lele organik sangatlah murah dan mudah. Sebab
harga pakan lele pabrikan yang berbentuk pellet harganya terus mengalami kenaikan,
saat ini sudah di atas Rp.7.000 . Sedangkan harga pakan lele organik cuma
berkisar Rp.1.000 - 2.000 perliter atau pun per kg fermentasi ampas tahu
tergantung harga bahan mentah yang digunakan.
Silahkan
anda coba
praktekkan saja dulu…anda pasti akan menemukan teori
sendiri dari pengalaman anda. Jika anda tak punya sapi, anda bisa
mendapatkannya dari para peternak
sapi yang ada di sekitar anda. Dan jangan
khawatir bakteri yang ada di kotoran sapi sudah tidak berbahaya bagi kita karena sudah melalui proses fermentasi.
Jadi sekarang kita bisa dengan mudah berbudidaya ikan lele dengan pakan murah tetapi hasilnya tidak murahan.
Dan bisa menggunakan pakan organikdari bahan yang biasasaja tetapi hasilnya luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar