PENDAHULUAN
Dalam beberapa waktu belakangan ini banyak sekali masyarakat kita yang 
mencoba berbudidaya ikan lele baik di pembesaran maupun 
pembenihannya.Kebanyakan yang dipilih adalah pembesaran yang “katanya” 
lebih gampang. Faktor yang melatar belakangi budidaya di masyarakat kita adalah :
1. Kesulitan ekonomi masyarakat secara global
2. Mendapat informasi dari teman atau keluarga yang telah berkecimpung di budidaya lele
3. Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
4. Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Pada kenyataannya setelah beberapa waktu berbudidaya ternyata banyak 
sekali yang menemui kegagalan.Beberapa kejadian yang sering terjadi 
dalam budidaya ikan lele adalah:
1. Banyak ikan lele yang hilang/sakit
2. Hasil atau tonase jauh dari harapan
3. Banyaknya kerugian yang dialami
Kalau dilihat dari harga di pasaran jelas sangat menggiurkan.1 kg ikan 
lele bisa sampai Rp 15.000.00. Inilah yang banyak budidayawan terjebak 
ingin mencoba budidaya ikan lele.padahal budidaya ikan lele bukan coba 
coba. Harga yang melambung tinggi harusnya bisa disimpulkan kalau 
budidaya ikan lele tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Karena hal hal tersebut saya ingin meluruskan dan mencoba membantu 
masyarakat lewat tulisan yang mungkin secara tampilan tidak terlalu 
bagus tapi isi dari tulisan ini insyaAllah bisa bermanfaat bagi 
masyarakt pada umumnya dan pembudidaya ikan lele pada khususnya.
Didalam tulisan ini insya Allah akan dikupas lebih lanjut beberapa 
faktor yang menjadi kendala bagi budidaya ikan lele. Dan bila ada yang 
berminat dan serius menekuni budidaya ini bisa menghubungi penulis.
FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI BERBUDIDAYA IKAN LELE
Budidaya ikan lele sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia pada 
umumnya dan masyarakat pulau jawa pada khususnya. Harga benih maupun 
ikan lele konsumsi melambung tinggi. Inilah yang menggiurkan sebagian 
orang untuk berkecimpung dalam usaha budidaya ikan lele. Ada yang 
mempunyai modal tinggi maupun modal yang pas pas an mencoba 
peruntungan.Sayang sekali tekad yang dipunyai tidak disertai dengan 
pengetahuan tentang program budi daya lele dengan benar. Mereka hanya 
tahu setengah setengah.entah dari buku atau orang orang yang 
“katanya”sudah pernah berkecimpung dalam usaha itu awalau kebenarannya 
diragukan. Akhirnya budidaya yang dilakukan sekedar pekerjaan yang hanya
 membuang tenaga dan uang saja.
Faktor yang membuat masyarakat ingin berbudidaya adalah :
1. KESULITAN EKONOMI MASYARAKAT SECARA GLOBAL
Pada masa sekarang ini tidak dapat dipungkiri ekonomi kita terpuruk. 
Harga barang pokok melonjak drastis. Pendapatan sebulan yang dulu bisa 
untuk keperluan lain lain sekarang untuk beli lauk telur pun susah 
apalagi daging. Hal inilah yang memicu sesorang untuk mendapatkan hasil 
sampingan selain penghasilan pokok. Salah satu yang bisa diandalkan 
adalah budidaya ikan lele. Walaupun sampai sekarang jarang yang 
berhasil.Hal inilah yang menyebabkan harga ikan lele melambung tinggi. 
Barang langka di pasar maka harga barang akan naik dan permintaan 
meningkat.
2. MENDAPAT INFORMASI DARI TEMAN ATAU KELUARGA YANG TELAH BERKECIMPUNG DI BUDIDAYA LELE
Kalau dihitung banyak masyarakat kita yang sudah berkecimpung diusaha 
budidaya ikan lele. Sebanyak 80% menggunakan sistem tradisional dan 
hanya 20 % yang menggunakan sistem semi intensif dan intensif. Bagi 
orang awam gagal atau tidaknya budidaya yang tahu hanya pelaksananya 
saja. Masyarakat akan memandang bila ada lele yang banyak sekali dikolam
 berarti untung.Padahal belum tentu.Dan bila ada yang bertanya tentang 
hasil panen itu pasti jawabnya “ UNTUNG”. Kenapa jawabnya seperti itu 
padahal bila yang melihat orang budidaya pasti RUGI. Jawabnya: MALU. 
Inilah yang sering dipakai dimasyarakat kita.kita percaya omongan orang 
tanpa tahu kebenarannya.Setelah mengikuti teman kita baru kita tahu 
bahwa benar budidaya itu susah sah gampang. Budaya IKUT IKUT an inilah 
yang menjadikan banyak budidaya mengalami kegagalan.
3. Tertarik dengan banyaknya buku buku tentang budidaya ikan lele
Bila kita berkunjung ke toko buku baik yang besar maupun kecil banyak 
sekali dijual buku buku tentang budidaya ikan lele. Bagi masyarakat yang
 masih awam dari buku inilah mereka dapat ilmu tentang program budidaya 
ikan lele. Tapi patut disayangkan banyak buku buku itu justru 
menjerumuskan masyarakat yang baru pertama kali berkecimpung dalam 
budidaya ikan lele. Terutama pada bagian analisa usaha serta proses 
budidaya itu sendiri. Terkesan program yang ditawarkan terlalu muluk 
muluk. Keuntungan yang sangat besar hampir tidak ada resiko. Tetapi 
kenyataannya banyak yang mengalami kegagalan. Dalam tulisan ini penulis 
akan mengupas hal hal yang harusnya ada dalam budidaya
4. Adanya lahan kosong yang bisa bermanfaat bila dikembangkan
Di pedesaan banyak sekali tanah dan lahan kosong yang tidak 
produktif.Hal ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk membuat kolam 
ikan.Sayang sekali kolam yang digunakan masih tradisional yaitu dengan 
cara membuat lubang atau kubangan sehingga bisa menjadi kolam 
ikan.Padahal ini sangat tidak efektif untuk budidaya ikan lele.Mengapa? 
Jawabanya ada dalam tulisan ini.
BEBERAPA PARADIGMA YANG KELIRU TENTANG BERBUDIDAYA
1. BENIH IKAN
Banyak dari teman teman budidaya kita meremehkan tentang benih ikan lele
 yang akan di tebar. Kita kadang “sembarangan” dalam hal memilih dan 
membeli benih ikan lele.
Mereka menyediakan bibit lele dari 2 kondisi yaitu dari pembenihan 
dengan kolam tanah dan tanpa tanah.Banyak yang melakukan pembesaran ikan
 lele di kolam terpal atau tembok yang tanpa tanah tapi bibit yang 
digunakan bibit lele dari kolam tanah. Padahal hal ini salah karena 
terdapat 2 kondisi yang berbeda.yaitu dari kondisi yang baik ke kondisi 
yang lebih ekstrem. Hasilnya pertumbuhan lambat,banyak yang kena 
penyakit dan bermuara pada hasil panen yang merosot tidak sesuai dengan 
keinginan.
Untuk mengetahui mengapa bisa seperti itu dan bagaimana cara mengatasinya dapat menghubungi penulis.
2. PAKAN
Banyak pembudidaya dalam mengelola pembesaran ikan lele menggunakan 
program pakan sesukanya dengan menghiraukan prosedur yang ada. Ada yang 
menggunakan pakan pelet standar tapi hanya sebagian atau malah kurang 
dari 50%. Mereka menambahkan pakan dengan daging,kerang,ayam mati,tikus 
mati dan beberapa daging yang tidak terpakai untuk porsi pakan ikan 
lele. Sepintas kalau dilihat memang ekonomis dari biaya pakan yang cukup
 mahal. Tetapi sebenarnya hal tersebut jusru akan merugikan petani 
budidaya. Boleh di cek yang menggunakan pakan tambahan tersebut diatas 
pasti mengalami kerugian total.Hasil panen menurun drastis misalnya 
harusnya menghasilkan 200 kg yang ada hanya 20 – 40 kg dengan tambahan 
adanya ikan lele berukuran super besar 3 – 5 ekor..Benar atau 
tidak?Setelah itu petani budidaya akan bingung kenapa bisa 
terjadi.padahal sudah diberi pakan tambahan yang kalau dilihat “Lebih 
bergizi dan berprotein”(Menurut perasaan).
Disini penulis ada jawabannya dan cara mengatasinya.bila berminatdapat 
menghubungi penulis untuk mendapatkan jawaban dan cara mengatasinya.
3. JUMLAH TEBAR
Untuk jumlah tebar sebagian besar petani budidaya ikan lele jarang yang 
menghitung berapa jumlah yang sesuai dengan kolam yang dipunyai. Tidak 
jarang untuk kolam denga luas 3 x 5 meter di beri bibit ikan lele lebih 
dari 10.000 ekor. Hasilnya banyak ikan yang tidak tumbuh. Muncul 
pertanyaan “ kok gak besar besar lele yang dipelihara.”. dan setelah 
dipanen lagi lagi hasil panen mengecewakan.selain tonase kurang dari 
yang diharapkan ikan yang dihasilkan kurus kurus dan tidak disukai 
pasar.Apa yang terjadi..
Lewat modul yang disusun oleh penulis akan didapat jawabannya dan dapat 
diketahui cara mengatasinya. Tertarik? Anda dapat menghubungi penulis.
4. KOLAM
Pemilihan kolam yang dipakai untuk budidaya kadang terlihat 
sepele.padahal itu menentukan keberhasilan dan kelangsungan budidaya 
lele itu sendiri. Banyak petani budidaya yang gulung tikar atau rugi 
terus menerus karena salah memilih bentuk kolam.Ada beberapa jenis kolam
 yang digunakan dalam budidaya ikan lele dari kolam beton/tembok,kolam 
tanah,kolam terpal atau perpaduan dua kolam tersebut.
Masing masing mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing..tetapi 
ada satu yang lebih ekonomis,efektif dan efisien..dan kolam itu adalah 
kolam terpal dengan desain tertentu.mengapa desain tertentu.karena ada 
beberapa keunggulan kolam itu dibanding kolam lain.salah satunya bisa 
menghemat biaya operasional dan praktis.ada kelebihan lain. Kelihatan 
sederhana tapi bisa dibuktikan keefektifan dan keefisiennya
Anda bisa dapatkan model kolam itu dengan menghubungi penulis untuk 
mendapatkan modul yang akan mengupas segala persoalan budidaya itu.
5. AREAL KOLAM
Yang dimaksud dengan areal kolam adalah tanah atau lahan yang akan 
digunakan untuk budidaya ikan lele.Kadang kita menggunakan areal luas 
yang seharusnya bisa menghasilkan 8 juta – 10 juta rupiah tetapi banyak 
yang hanya mendapatkan untung ratusan ribu bahkan merugi yang akhirnya 
terbengkalai menjadi lahan yang tidak efektif.
Didalam tulisan atau modul yang disusun penulis anda akan dapatkan cara memanfaatkan lahan seoptimal mungkin.
6. HILANG ATAU BERKURANGNYA IKAN LELE
Ada anggapan sebagian teman teman budidaya kita hilang atau berkurangnya
 ikan lele yang dibudidayakan karena akibat masuknya ikan kelumpur atau 
ada yang memancing.padahal anggapan itu belum tentu benar karena 
hilangnya ikan lele atau berkurangnya hasil itu murni disebabkan 
kesalahan prosedur budidaya.
Semua dikupas dalam tulisan di modul yang disusun oleh penulis.
HARAPAN PENULIS
Dengan disusunnya modul yang bisa dipesan diharapkan dapat :
1. Membantu pem budidaya ikan lele yang selama ini selalu rugi dalam 
budidaya ikan lele. Dan tidak terjerumus oleh buku buku yang hanya 
memberikan harapan setinggi langit tetapi tidak sesuai fakta.
2. Meningkatkan atau menambah penghasilan masyrakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat jawa tengah pada khususnya.
3. Banyak lahan kosong yang dapat digunakan untuk menghasilkan uang untuk meningkatkan kesejahteraan.
4. Membantu program pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
- JANGAN MELIHAT BENTUK BUKU ATAU MODUL DAN UANG YANG DIKELUARKAN,TETAPI LIHATLAH ISI DARI BUKU ITU YANG SEHARGA JUTA AN RUPIAH
- UNTUK MENDAPATKAN PENGHASILAN DAN PENDAPATAN YANG MELIMPAH SESEORANG 
HARUS BEKERJA KERAS DAN MEMERLUKAN MODAL.( BOHONG BILA TANPA 
MODAL,BEKERJA KERAS BISA MENDAPATKAN HASIL YANG MELIMPAH)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar