Sabtu, 29 Juni 2013

Bagaimana Young Entrepreneur Me-Manage Karyawan

Pertengahan Oktober 2012, tim Startupbisnis sedang menghadari event Hackaton TechinAsia, setelah event tim kami dan beberapa rekan dari Hackerspace Bandung, Cacoo, Makemac, Wowrack dan Touchten ngumpul untuk unofficial afterparty kecil-kecilan. Tidak lupa kami juga menyempatkan diri bertemu beberapa follower startupbisnis di Bandung untuk kenalan dan mendengarkan masukan mereka untuk startupbisnis juga menanyakan apakah ada yang bisa dibantu.
Salah follower yang kami temui , merupakan young entreprneur yang masih sangat muda, kelas 3 SMA, menanyakan situasi yang menarik :
Karyawan di restoran kami yang usianya jauh lebih tua dari kami sering datang terlambat, sering meninggalkan pekerjaan di jam-jam ramai, apa yang harus kami lakukan?
Kebetulan di samping kami ada beberapa rekan yang bisa “diseret” untuk memberikan masukan. Berikut ini jawaban dari Rudy Setiawan, Global Business Development dari Wowrack.
Pertama kali, “listening” dulu sebelum memberikan teguran, tanya sebabnya apa ?  Kenapa ia begitu ? Dengarkan dulu pendapat dari sisinya dia. Belum tentu apa yang kita pikirkan tentang dia benar 100%.
Yang ke-dua, buat kesepakatan.
Membuat kesepakatan adalah hal yang biasa dilakukan ketika menerima karyawan baru dan diingatkan kembali saat ia melakukan pelanggaran. Kesepakatan yang dibuat adalah hal-hal seperti jam kerja, load kerja dan ketentuan-ketentuan detil lainnya yang dianggap penting.
Yang ke-tiga, beri batas peringatan 3x.
Kita menyampaikan pada karyawan bahwa setiap dia melakukan pelanggaran, apabila dirasa perlu kita akan memberikan peringatan dan apabila peringatan sudah sampai yang ke-3 berarti sudah saatnya ia mencari pengganti. Namun diusahakan ia tidak melakukan pelanggaran sampai 3x.
Di ruang itu, kebetulan juga ada Tyohan dari Hackerspace Bandung, yang memberikan saran kepada seorang entrepreneur muda di depan saya, kurang lebih seperti ini :
Lulus kuliah adalah hal yang penting untuk entrepreneur. Karena sebagai entrepreneur, akan penting untuk membangun partnership dengan pihak lain yang bonafit, sering kali calon partner kita saat ngobrol-ngobrol menanyakan “kamu kuliah di mana?” akan berbeda mimik wajahnya ketika kita menjawab “kuliah di ITB” dengan “kuliah di Universitas Maju Mundur” hal penting lainnya dari universitas adalah belajar bertanggung jawab dan membangun mindset sebagai seorang profesional entrepreneur.
Semoga bermanfaat untuk rekan-rekan.

DI PLEK DARI ALAMAT:..
http://startupbisnis.com/bagaimana-young-entrepreneur-me-manage-karyawan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar