Minggu, 23 Juni 2013

Waktu Berkualitas, Masalah pun Tuntas

Salah satu hal yang sering kali menggagalkan kita untuk menentukan pilihan yang baik adalah tidak memberikan cukup waktu dengan kualitas yang baik bagi kita sendiri untuk berpikir. Meski kita membenarkan hal tersebut, sering kali saat dihadapkan pada pilihan, kita melupakan untuk menyisihkan waktu berkualitas tersebut.  Alokasi Waktu Payah, Hidup Bisa Susah
Apa yang terjadi pada kita jika waktu yang baik untuk berpikir ini tidak sengaja kita alokasikan? Gawat, hasilnya kita akan memilih tanpa pertimbangan yang matang, yang bisa berbuntut pada penyesalan berlarut-larut. Ketika waktu yang berkualitas hilang dari agenda kita, tiba-tiba tenggat waktu sudah tinggal selangkah lagi.

Kita panik dan tak tahan lagi dalam kebimbangan di antara pilihan-pilihan. Lalu, kita akan sering membuat keputusan yang buruk. Hal ini terjadi karena bila kita dalam keadaan stress (tegang) atau tertekan, kapasitas otak kita untuk berpikir konstruktif menjadi sangat melemah.
 
Jalan buruk yang lain adalah kita membutuhkan bantuan orang lain (yang kita tanggapi secara tidak tepat) untuk memilih. Panik dan tertekan dengan kebimbangan, kita minta pendapat orang yang lebih tahu. Payahnya, betapa banyak yang sok tahu daripada yang benar-benar tahu. Kemudian mereka menanggapi masalah kita lebih dari apa yang seharusnya mereka lakukan. Akhirnya, kita pun dipilihkan. Suatu hari nanti, kita akan sadar betapa pilihan mereka tak sesuai dengan hati nurani kita.

Lalu, bagaimana sih waktu yang berkualitas itu?
Waktu berkualitas yang diperlukan untuk memikirkan keputusan/pilihan sulit adalah waktu yang:

  • Diset semata-mata untuk tujuan membantu kita membuat pilihan-pilihan kita.
  • Dilakukan di lingkungan yang tenang (yang memungkinkan kita berkonsentrasi)
  • Tidak diganggu oleh kebutuhan yang lain
  • Cukup lama untuk memungkinkan kita berpikir serius (contoh, minimal 20 menit tanpa diselang-seling dengan 5 menit ke sana kemari)
  • Bebas dari rasa cemas, karena pikiran kita sedang dipakai untuk kegiatan memecahkan masalah yang konstruktif
Mengail Waktu yang Berkualitas
Mungkin Anda seorang pelajar yang super sibuk; sekolah di SMU favorit, pegang jabatan eksekutif di salah satu lembaga kegiatan siswa, atau anda seorang mahasiswa yang sibuk bahkan anda seorang pekerja keras yang sibuk dengan pekerjaan. Wah, gimana cari waktu berkualitasnya?

Jangan khawatir, walaupun Anda bertipe orang sibuk kayak di atas, cara-cara di bawah ini insyallah akan membantu Anda menemukan waktu berkualitas milik Anda:

  • Buatlah daftar sepuluh tugas terpenting yang harus Anda selesaikan dalam waktu dua minggu mendatang. Sekarang, urutkan tugas-tugas itu sesuai dengan prioritas urgensinya.
  • Alokasikan waktu yang layak di samping tiap tugas tersebut, sembari tetap ingat prioritas tugas yang telah Anda susun dan ingat juga agenda harian Anda.
  • Dengan menggunakan stabilo atau alat semacamnya, berilah tanda pada waktu-waktu yang bebas yang tertinggal dalam agenda harian Anda sebagai waktu pikir berkualitas. Bisa jadi rata-rata waktu bebas yang tertinggal adalah sekitar setengah jam. Kita bisa ambil empat atau enam kali waktu bebas itu untuk berpikir optimal. Jadi, waktu bebas total untuk berpikir bisa menjadi dua atau tiga jam.
Bila ternyata Anda tidak menemukan cukup waktu senggang pada agenda harian Anda, periksa kembali alokasi waktu yang telah Anda perkirakan untuk tiap tugas. Lalu, kurangilah di mana yang bisa. Ingat, jika Anda tidak lakukan pengurangan ini, Anda akan beresiko mengambil keputusan yang buruk, atau bahkan tidak mengambil keputusan sama sekali. Boros Waktu
Masih sulit mencari waktu-waktu luang? Semoga latihan di bawah ini bisa membantu Anda. Latihan ini bisa disebut sebagai latihan seni mengambil keputusan sehari-hari. Dengan latihan ini, Anda diharapkan bisa mencoba untuk mempercepat pengambilan keputusan, mampu mengirit waktu dalam jumlah yang mengejutkan, yang kemudian bisa Anda manfaatkan secara konstruktif dalam menentukan pilihan-pilihan besar dalam hidup Anda.

Pada dasarnya, banyak orang yang menggunakan waktu berlebih (baca: boros) untuk mengambil keputusan-keputusan yang beresiko kecil sekalipun. Inilah contoh pemborosan waktu untuk masalah-masalah yang sederhana seperti:
  • Memikirkan tentang makanan malam nanti. Nenek moyang kita dulu pernah harus makan apa pun yang bisa mereka sembelih dan apa saja yang tumbuh dari kebun mereka. Tapi sekarang, di pinggir jalan raya kita belasan warung menyediakan beragam masakan. Belum kalo mau masak sendiri, segepok buku resep masakan tersedia di toko buku.
Bukan berarti pilihan kecil tersebut sesuatu hal yang remeh temeh lho. Pilihan-pilihan kecil semacam itu bisa juga berpengaruh positif terhadap kualitas hidup kita. Tapi, jangan sampai kita menyengsarakan diri dengan sia-sia karena pilihan-pilihan tersebut.
 
Klasifikasi Pilihan
Agar tidak boros waktu untuk hal-hal yang kecil, sebaiknya Anda kategorikan pilihan-pilihan dalam hidup Anda dalam empat kategori: pilihan emas, perak, perunggu, dan nikel. Anda harus menentukan sendiri bobot tiap pilihan pribadi Anda. Sedikit acuan dapat Anda lihat di bawah ini:
  • Pilihan emas, ini merupakan pilihan besar yang membentuk serta mengarahkan ke tujuan hidup Anda. Contoh: pasangan hidup, jenis pekerjaan, lokasi tempat tinggal, dan sebagainya.
  • Pilihan perak, merupakan pilihan penting yang kadang melibatkan cukup banyak resiko, biasanya mengenai pengelolaan hidup sehari-hari. Tetapi bukan pilihan yang paling penting. Contoh: biaya-biaya utama untuk sekolah.
  • Pilihan perunggu, berkaitan dengan keseharian Anda. Mungkin rasanya tidak begitu penting, tapi karena seringkali breualng, maka punya dampak juga terhadap hidup Anda. Contoh: baju yang akan dibeli, atau kapan harus pakai baju apa, lemari pakaian yang bagaimana, dan yang semacamnya.
  • Pilihan nikel, pilihan ini betul-betul merupakan keputusan-keputusan yang tidak berisiko. Contoh: surat kabar atau majalah, makanan kecil apa, minum the atau kopi, dan sebagainya.
Selama seminggu atau lebih, sewaktu Anda berhadapan dengan suatu pilihan, meski sekecil apa pun, pikirkan ke kategori mana itu termasuk, dan tuliskanlah.
 
Pentingnya Relaksasi
Menentukan pilihan yang berat selalu membuat stress. Proses menjelajahi kemungkinan-kemungkinan, menangani ketakutan terhadap resiko dan pikiran berat akan membebani badan dan pikiran kita. Idealnya, kita akan mengambil keputusan hanya pada saat badan dan benak kita fit. Kenyataannya, kitta sering harus menghadapi pilihan sulit di saat kita telah mengorek-orek sisa cadangan energi kita.

Jika kita mengambil keputusan saat badan kita seperti itu bisa-bisa keputusan buruk yang kita hasilkan. Karena itu, pada saat-saat akan memutuskan, kita perlu melakukan relaksasi. Tujuan relaksasi adalah membuat keadaan fisiologis Anda baik; degup jantung relatif lebih rendah dari biasanya, lengan dan tungkai kendur lemas, dan pikiran terasa lebih ringan serta nyaman, tanpa beban dan cemas.
 
 
 
 
Murni Ngeplek dari : https://www.kaskus.co.id/thread/51a0a3f90b75b4af24000003/waktu-berkualitas-masalah-pun-tuntas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar